Rabu, 04 Maret 2009

Bout the product

Audio Visual

Komunikasi adalah salah satu hal yang penting bagi perusahaan sebab disini memperlihatkan hubungan antara internal perusahaan dan juga hubungan dengan customer. Sesuatu hal yang diumumkan atau dikomunikasikan hendaklah juga didukung oleh fasilitas alat yang mendukung sehingga apa yang ingin disampaikan dapat dimengeti dan dipahami.

PT. Matahari MKM menyediakan solusi komunikasi modern dengan alat-alat bantu komunikasi yang tepat dan berkualitas maka seluruh ide atau gagasan perusahaan dapat terkomunikasikan secara baik dan efektif.

  1. Audio Conference System Solution
    PT. Matahari MKM memberikan solusi pemakaian audio untuk manajemen pertemuan atau rapat (meeting) dengan kapasitas skala menengah sampai besar. Audio Conference System ini untuk melengkapi setiap peserta rapat dengan sebuah microphone khusus (conference mic) sehingga jalannya rapat menjadi efektif. Selain itu system yang Plug and Play memungkinkan Audio Conference dipakai untuk meeting dengan kapasitas sedang atau kapasitas besar. Selain memberikan solusi pemakaian, PT. Matahari MKM juga memberikan konsultasi gratis mengenai setting audio ruangan untuk meeting, baik untuk skala kecil maupun besar.

  2. Presentasi System Solution
    Untuk kebutuhan presentasi perusahaan, PT. Matahari MKM menyediakan konsultasi penataan ruang dan alat-alat kebutuhan untuk presentasi seperti projector dan layar yang mana tentu saja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

  3. Sistem Informasi Panggilan
    PT. Matahari MKM juga menyediakan solusi sistem informasi panggilan yaitu peralatan audio yang digunakan untuk penyampaian informasi secara sentral dan informasi tersebut dapat di distribusikan secara merata kesemua area / ruangan. Sistem ini sangat menunjang kegiatan di sekolah-sekolah, lembaga pendidikan, perkantoran, pabrik, Public Area, Bandara, Stasiun, Tempat Parkir dan lain-lain.

PENGETAHUAN TENTANG AUDIO VISUAL

Tahun 1970 ditemukan teknologi CCD (Charged Caupled Device) menggantikan tabung citra vidicon. Tidak ada yang meramalkan bahwa di kemudian hari temuan Boyle dan Smith tersebut akan menjadi tonggak yang mempercepat perkembangan teknologi penangkap gambar diam maupun gambar gerak. Kamera foto dan kamera video berkembang sangat pesat berkat penemuan tersebut. Akhirnya hanya tinggal teknik lensa saja yang hampir tidak berubah. Media penyimpan mengalami perkembangan dan melahirkan banyak varian, di antaranya dalam bentuk pita (cassete), cakram (disk), dan memori chip. Dengan demikian sinematografi tidak lagi identik dengan media penyimpan fim/selluloid. Masyarakat mulai risih menyebut gambar hasil tangkapan dengan teknik sinematografi sebagai film karena media penyimpannya memang bukan lagi film. Lalu, apa
nama pengganti yang sesuai? Muncullah istilah media audio-visual. CCD yang jauh lebih murah dibanding tabung citra vidicon juga menyebabkan harga kamera menjadi murah, dengan demikian penyebarannya menjadi lebih pesat. Memasyarakatnya kamera video menyebabkan semakin banyaknya objek yang bias dikemas menjadi tayangan video. Dulu hanya film dalam arti film cerita saja yang merupakan karya sinematografi, sekarang berbagai dokumentasi dapat dikemas menjadi tayangan video, dan semua itu memerlukan teknik sinematografi. Fenomena ini mengokohkan penggunaan istilah media audio-visual untuk karya-karya sinematografi.

Pengertian Media Komunikasi dan Audio-Visual
Media berarti wadah atau sarana. Dalam bidang komunikasi, istilah media yang sering kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi. Media komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat. Televisi dan radio adalah contoh media yang paling sukses menjadi pendorong perubahan. Audio-visual juga dapat menjadi media komunikasi. Penyebutan audio-visual sebenarnya mengacu pada indra yang menjadi sasaran dari media tersebut. Media audiovisual mengandalkan pendengaran dan penglihatan dari khalayak sasaran (penonton). Produk audio-visual dapat menjadi media dokumentasi dan dapat juga menjadi media komunikasi. Sebagai media dokumentasi tujuan yang lebih utama adalah mendapatkan fakta dari suatu peristiwa. Sedangkan sebagai media komunikasi, sebuah produk audio-visual melibatkan lebih banyak elemen media dan lebih membutuhkan perencanaan agar dapat mengkomunikasikan sesuatu. Film cerita, iklan, media pembelajaran adalah contoh media audio-visual yang lebih menonjolkan fungsi komunikasi. Media dokumentasi sering menjadi salah satu elemen dari media komunikasi. Karena melibatkan banyak elemen media, maka produk audio-visual yang diperuntukkan sebagai media komunikasi kini sering disebut sebagai multimedia.










Pada masyarakat yang masih terbelakang (belum berbudaya baca-tulis) elemenelemen multimedia tidak seluruhnya secara optimal menunjang komunikasi. Masyarakat terbelakang hanya mengenal gambar dan suara. Pada masyarakat modern seluruh elemen multimedia menjadi sangat vital dalam membangun kesatuan dan memperkaya informasi. Suara, teks, gambar statis, animasi dan video harus diperhitungkan sedemikian rupa penampilannya, sehingga dapat menyajikan informasi yang sesuai dengan ciri khas masyarakat modern yakni efektif dan efisien. Untuk kepentingan efektifitas dan efisiensi inilah kemudian muncul istilah multimedia yang bersifat infotainment (informatif sekaligus menghibur) dan multilayer (beberapa lapis tampil pada saat yang sama). Saat menyaksikan tayangan TV masyarakat telah terbiasa melihat sinetron sambil mencermati tambahan berita dalam bentuk teks yang bergerak di bagian bawah layar TV, dan sesekali melirik logo perusahaan TV di pojok atas.

Sumber: Kuliah OnLine